Minggu, 08 Februari 2009

Atasi Tumit Pecah-pecah

Menggunakan sepatu hak tinggi memang bisa membuat penampilan menjadi lebih mewah dan gaya. Namun, terlalu sering menggunakan sepatu hak tinggi dapat membawa efek tidak baik bagi tumit dan telapak kaki. Selain membuat kaki lelah, tekanan pada kaki yag diakibatkan sepatu hak tinggi, bisa membuat tumit pecah-pecah.

Untuk itu, dibutuhkan perhatian lebih agar kaki tetap sehat dan indah. Lakukan perawatan kaki secara berkala, terutama jika sering terasa lelah. Tak perlu repot-repot ke salon langganan untuk mendapatkan kaki cantik yang selalu bersih, wangi dan sehat. Cukup luangkan waktu ekstra di hari libur, sediakan alat-alat dan krim secukupnya, nikmati tahap demi tahap perawatan kaki Anda. Agar kaki selalu tampil cantik ke mana pun Anda melangkah, ikuti beberapa tahap perawatan kaki berikut ini :
• Siapkan peralatan yang dibutuhkan: sikat bulu halus dan batu apung untuk menggosok tumit yang kasar, krim atau lotion, scrub dan foot bath, foot spray, handuk, dan air hangat.
• Gunakan baskom agak lebar untuk menyimpan air hangat. Rendam kaki sekitar 15 menit di dalam air hangat yang sudah diberi foot bath.
• Keluarkan kaki dari air hangat, balur dengan scrub di bagian tumit yang kasar agar menjadi lebih lembut. Cuci dengan air hangat.
• Gosok tumit dengan foot stick atau batu apung. Gosok tumit dengan sikat berbulu halus agar kotoran di kaki terangkat.
• Basuh kaki dengan air hangat, lalu keringkan dengan handuk.
• Beri krim atau lotion di sekitar kaki. Jika kaki terassa lelah, balurkan krim foot care di seluruh kaki hingga betis. Semprotkan foot spray agar kaki menjadi wangi dan segar.

Gejala, Penyebab, dan Penanganan Anemia

Anemia merupakan penyakit darah rendah yang tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa, namun dapat terjadi pada anak dan bayi. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana gejalanya, apa yang menjadi penyebab, dan bagaimana penanganannya.

Gejala anemia :
• Tidak ada gejala awal yang khas.
• Jika kadar Hb kurang dari 7 g/dl, seseorang akan mengalami pucat pada mata dan mulut.
• Mudah lelah.
• Memiliki nafas yang pendek.
• Memiliki kadar Hb yang rendah.

Penyebab anemia :
• Jika terjadi pada bayi, anemia dapat terjadi sebagai akibat bayi tersebut lahir prematur, atau bisa juga kembar.
• Tidak mendapat tambahan suplemen zat gizi. Umumnya banyak terjadi pada bayi cukup bulan atau prematur yang mendapatkan ASI ekslusif.
• Pada balita, anemia dapat terjadi akibat kurangnya gizi yang dikonsumsi, infeksi kronis seperti tuberkulosa, dan infeksi parasit seperti cacing tambang.

Anemia dapat ditangani dengan cara :
• Memperbaiki konsumsi gizi.
• Meningkatkan konsumsi makanan yangmengandung zat besi (Fe).
• Menghindari konsumsi makan yang menghambat masuknya zat besi dan nutrisi lainnya ke dalam tubuh. Contohnya saja, senyawa fitat yang terdapat dalam sayuran.
• Hindari transfusi darah jika kadar Hb kurang dari 6 g/dl, sedang menderita sakit berat, atau sedang akan menjalani operasi.